Prosesi Adat No Raa Binangga, Tradisi Suku Kaili Memohon Kelimpahan Air
Palu, 19 Februari 2025 – Masyarakat Suku Kaili di Kelurahan Kawatuna kembali menggelar prosesi adat "No Raa Binangga", sebuah tradisi sakral yang bertujuan memohon kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, agar menganugerahkan kelimpahan air bagi kehidupan. Upacara yang dipimpin oleh pemangku adat ini dihadiri oleh perwakilan adat dari Kota Palu dan Kabupaten Sigi, serta jajaran pemerintah setempat.
Prosesi "No Raa Binangga" merupakan warisan leluhur yang telah dijaga turun-temurun oleh masyarakat Kaili. Dalam ritual ini, para pemangku adat melantunkan doa-doa dan melakukan serangkaian prosesi khusus yang melambangkan harapan akan keberkahan dan kesuburan tanah. Air dianggap sebagai sumber kehidupan, sehingga permohonan akan kelimpahan air memiliki makna mendalam bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
Acara ini diawali dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat dan tokoh agama, dilanjutkan dengan prosesi adat yang mencakup penyampaian harapan serta simbolisasi penghormatan kepada alam. Para peserta mengenakan pakaian adat khas Kaili, menambah kekhidmatan suasana ritual.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Pemerintah Kota Palu dan Kabupaten Sigi yang menyampaikan apresiasi atas upaya masyarakat dalam melestarikan budaya lokal. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung dan menjaga keberlanjutan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya daerah.
Prosesi "No Raa Binangga" menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan antara manusia dan alam. Dengan mempertahankan adat dan tradisi, masyarakat tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan terselenggaranya prosesi ini, diharapkan keberkahan air dan kesuburan tanah akan terus melimpah bagi masyarakat Kaili dan sekitarnya, serta adat istiadat ini tetap lestari di tengah arus modernisasi.
Komentar
Posting Komentar