Gau' Maraja dan Tudang Sipulung Wija Raja La Patau Matanna Tika (Perwira-LPMT)



Maros, 5 Juli 2025* - Suasana penuh kearifan dan kekeluargaan mewarnai kegiatan Gau' Maraja dan Tudang Sipulung yang digelar oleh Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (Perwira-LPMT) di Kabupaten Maros, pada Sabtu, 5 Juli 2025. Acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi antar wija (keturunan) raja, khususnya keturunan dari La Patau Matanna Tikka, sosok agung dalam sejarah kerajaan Bugis.


Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Paduka Yang Mulia (PYM) Datu Luwu ke-39, Andi Bau Iwan Alamsyah Djema Barue, S.H., M.H., yang memberikan warna istimewa dalam pertemuan tersebut. Kehadiran beliau menjadi simbol kuatnya semangat pelestarian nilai-nilai adat, budaya, dan sejarah dalam kehidupan masyarakat Bugis-Luwu masa kini.


PYM Datu Luwu menegaskan pentingnya menjaga warisan leluhur, tidak hanya sebagai bagian dari identitas, tetapi juga sebagai fondasi moral dan sosial di tengah tantangan zaman modern.


“La Patau Matanna Tikka bukan sekadar nama besar dalam sejarah, tetapi cerminan dari nilai kepemimpinan yang bijak, menyatukan, dan penuh peradaban. Sebagai wija, kita memiliki tanggung jawab untuk meneruskan dan mewariskan semangat itu,” ungkap beliau dengan penuh wibawa.



Acara Tudang Sipulung atau musyawarah adat yang digelar dalam nuansa santai namun sarat makna, juga menjadi wadah membahas program kerja organisasi Perwira-LPMT ke depan, termasuk penguatan jejaring antar wija raja di berbagai wilayah, pelestarian situs sejarah, serta penguatan literasi budaya Bugis.


Kegiatan Gau' Maraja turut dirangkaikan dengan pertunjukan budaya, pemaparan sejarah La Patau Matanna Tikka, serta pemutaran dokumentasi sejarah Luwu dan kerajaan-kerajaan Bugis lainnya.


Ketua Panitia kegiatan, dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, khususnya kepada PYM Datu Luwu, tokoh-tokoh adat, budayawan, serta generasi muda yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini.


Acara ditutup dengan foto bersama dan doa adat, sebagai simbol penguatan niat dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur Bugis, khususnya La Patau Matanna Tikka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Silaturahmi Dewan Adat Kabupaten Sigi dengan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Bahas Penguatan Struktur Adat

Makna Logo Dewan Adat Kabupaten Sigi

RAPAT KERJA DEWAN ADAT KABUPATEN SIGI: SINERGI UNTUK KEMAJUAN DAN PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL